SAN FRANSISCO - Setelah banyak kecaman dari sana sini terkait kebijakan privasi yang membingungkan, Facebook pun akhirnya memberikan
kebijakan privasi baru untuk memberikan kenyamanan kepada 500 juta penggunanya.


Isu tersebut mulai muncul dalam beberapa bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa Facebook memungkinkan penjahat cyber, dan bahkan teman satu jaringan yang usil, untuk mendapatkan banyak informasi tanpa sepengetahuan pengguna, berkat sistem pengaturan dan perlindungan privasi yang membingungkan.

Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, Facebook akan melakukan perubahan yang cukup signifikan terhadap pengaturan privasi tersebut dalam waktu dekat, untuk memberikan alat yang cukup kuat guna mencegah informasi pribadi diakses oleh orang lain.

Contohnya, Facebook akan memungkinkan pengguna untuk memblokir semua akses informasi untuk pihak ketiga tanpa izin eksplisit dari pengguna langsung. Artinya, hanya akan ada sedikit informasi yang tertera di direktori pengguna dan mengurangi jumlah pengaturan yang diperlukan untuk membuat semua informasi pribadi dari 50 hingga 15 saja.

Namun, kata Zuckerberg, pengaturan default Facebook akan tetap memungkinkan pengguna untuk dengan mudah berbagi informasi satu sama lain, tentunya dengan memisahkan perlindungan hak privasi dengan mempromosikan jejaring sosial.

"Pengguna menggunakan layanan ini karena mereka senang berbagi informasi. Namun saat ini banyak orang yang sedang kesal dengan kami," kata Zuckerberg.

Namun begitu, lanjut Zuckerberg, sekarang pengguna akan lebih dimudahkan dalam pengaturan privasi sehingga mereka dapat melindungi status update dan foto yang diposting dari pihak yang tidak dikenal.

Untuk menangkal komplain yang datang bertubi-tubi, Facebook akan memberikan hak penuh kepada pengguna untuk melindungi seluruh konten yang mereka miliki sehingga hanya dengan satu klik, pengguna dapat memutuskan untuk membagi informasi konten hanya dengan 'teman', atau semua orang.